Pernahkah Anda mengalami kejadian meskipun file konfigurasi php.ini sudah diubah atau dimodifikasi, namun tidak membawa efek apa-apa, meskipun Apache sudah direstart bahkan komputer sudah pula direstart? Jika pernah mengalaminya dan sampai saat ini masih bertanya-tanya kenapa, sebaiknya baca deh artikel berikut ini.
Artikel ini adalah artikel pertama semenjak 2 mingguan lebih saya tidak pernah mengupdate blog ini 🙂 Maklum ada banyak kerjaan kantor yang loadnya bukan main.
OK, sebelum membahas lebih lanjut mengenai topik ini, perlu kita tahu bersama bahwa file php.ini merupakan file konfigurasi PHP server. Di dalam file tersebut terdapat beberapa konfigurasi seperti misalnya pengaturan lama maksimum pemrosesan sebuah script PHP yang diatur oleh perintah
max_execution_time = ...
atau untuk mengatur ukuran data maksimum yang bisa dikirim lewat POST menggunakan perintah
post_max_size = ...
atau mungkin pengaturan ukuran file maksimum yang boleh diupload ke server yang diatur dengan perintah
upload_max_filesize = ...
dan masih banyak lagi. OK paham kan kegunaan file php.ini?
Nah.. bila Anda telah mengubah konfigurasi php.ini namun dirasakan tidak ada perubahan sama sekali terhadap efeknya, maka pasti terjadi sesuatu. Biasanya, hal ini disebabkan Anda mengedit file php.ini yang salah. Lho kok bisa? memangnya file php.ini terdapat lebih dari satu? Mmmm… bisa jadi, kemungkinan hal ini terjadi karena Anda pernah menginstal PHP server sebelumnya, dan kini menginstal lagi PHP server yang baru tapi tanpa meremove dulu semua file sebelumnya.
Lebih gawat lagi, perlu Anda tahu bahwa untuk setiap paket PHP server itu letak file php.ini nya bebeda-beda. Sebagai contoh untuk paket XAMPP, yang di dalamnya terdapat PHP server, letak php.ini nya adalah pada direktori tempat XAMPP tsb diinstal. Namun, software paket yang lain misalnya AppServ, letak file php.ini nya di direktori WINDOWS nya.
So… bagaimana cara mengetahui file php.ini mana yang digunakan oleh PHP server ketika bekerja apabila terdapat kemungkinan lebih dari satu file php.ini? Caranya adalah, buatlah script PHP seperti di bawah ini
<?php
phpinfo();
?>
Lalu simpan file tersebut dan letakkan ke direktori web Anda. Selanjutnya jalankan script tersebut via browser. Hasil dari tampilan script di atas tampak pada gambar di bawah ini
Tampilan di atas menunjukkan informasi konfigurasi dari PHP server berdasarkan settingan file php.ini nya. Trus… untuk melihat file php.ini mana yang digunakan oleh PHP server, silakan perhatikan pada bagian tulisan
Loaded Configuration File
pada tampilan di atas. Tulisan tersebut terletak kira-kira pada baris ke-7. Dalam contoh di atas tampak bahwa letak file php.ini nya adalah di direktori C:\WINDOWS\php.ini
Setelah diketahui letak file php.ini nya, selanjutnya silakan diubah atau disetting sendiri konfigurasinya. Dan… dijamin tidak akan salah lagi filenya 🙂
OK.. mudah-mudahan tips ini berguna bagi Anda.