• Home
  • /
  • PHP
  • /
  • Membuat Autentifikasi User di PHP
PHP

Membuat Autentifikasi User di PHP

 

Masalah autentifikasi user ini sering ditanyakan oleh orang kepada saya. Masalah ini pula yang sering banyak dijumpai kelemahannya sehingga hal ini menjadi sesuatu hal yang sangat krusial. Sekali autentifikasi ini bobol, maka dampaknya akan sangat berbahaya bagi suatu sistem.

Pada artikel ini akan dijelaskan perlunya autentifikasi user dalam suatu sistem, serta cara pembuatannya dengan PHP script.

Ngomong-ngomong… apa sih autentifikasi user ini? Autentifikasi user adalah suatu mekanisme untuk memastikan apakah suatu user itu berhak masuk ke dalam sistem atau bukan. Implementasinya adalah berupa login. Dalam hal ini user yang berhak mengakses akan diberikan nama user tertentu beserta password. Gampangannya… bila terdapat nama user dan password yang tidak terdaftar dalam daftar user, maka user tersebut tidak berhak mengakses. Saya kira tidak perlu dipanjanglebarkan masalah ini karena hampir semua orang tahu 🙂

OK…. saya akan coba menjelaskan mekanisme autentifikasi ini terlebih dahulu. Berikut ini alur atau proses dari proses autentifikasi user, mulai user tersebut mendaftar.

Pendaftaran User

  1. User mengisi form pendaftaran sebagai legal user (user mengisi username dan password)
  2. Sistem akan mengecek apakah username yang didaftarkan sudah ada yang memiliki atau belum
  3. Jika sudah ada, user diminta mengisi kembali username yang lain beserta passwordnya. Sedangkan jika belum ada, data user ini akan disimpan dalam database, dengan password terenkripsi.

Proses Autentifikasi

  1. User yang akan mengakses sistem diminta memasukkan username dan password (asli)
  2. Sistem akan mencari password terenkripsi yang tersimpan dalam database berdasarkan username yang terdaftar
  3. Sistem akan mencocokkan antara password asli terenkripsi yang diisikan user melalui form login, dengan password terenkripsi yang tersimpan dalam database
  4. Jika password asli terenkripsi yang dikirim via form login ini sama dengan password terenkripsi yang ada dalam database, maka user tadi bisa masuk ke dalam sistem. Jika tidak sama, maka user tadi tidak berhak masuk ke sistem.

Proses autentifikasi tidak hanya sampai sini saja… Kadangkala user nakal ingin masuk ke sistem tanpa melalui proses autentifikasi terlebih dahulu atau melakukan by pass ke dalam sistem. Nah… hal ini juga berbahaya. Kita harus bisa mengantisipasi hal ini bila tidak ingin sistem yang dibangun diacak-acak oleh orang yang tidak berhak.

Dalam artikel ini akan dibahas bagaimana membuat autentifikasi user ini dengan script PHP, serta mengantisipasi user yang mem-by pass autentifikasi ini.

Pertama, kita siapkan tabel user terlebih dahulu.

CREATE TABLE user (
  username varchar(20),
  password varchar(32),
  PRIMARY KEY  (username)
)

Mengapa field username ini kita buat primary key, ya… karena username harus unik, tidak boleh ada username yang sama. Sedangkan password kita set tipe datanya varchar dengan panjang field 32. Mengapa 32? Ya… karena password yang akan disimpan di sini adalah terenkripsi. Untuk enkripsi nanti kita akan gunakan MD5() termodifikasi, seperti yang telah dijelaskan pada artikel saya tentang Tips Membuat Password dengan MD5(). Nah… hasil md5() ini adalah karakter dengan panjang 32.

OK… langkah kedua kita siapkan form pendaftaran usernya.

register.php

<form method="post" action="submit.php">
  <table border="0">
    <tr>
      <td>Masukkan Username </td>
      <td><input name="username" type="text"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Masukkan Password </td>
      <td><input name="pass1" type="password"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Ulangi Password </td>
      <td><input name="pass2" type="password"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>&nbsp;</td>
      <td><input type="submit" name="Submit" value="Submit"></td>
    </tr>
  </table>
</form>

Perhatikan… pada form di atas terdapat dua isian untuk password. Mengapa tidak hanya satu isian saja? Dengan mengisi password lebih dari satu kali akan memastikan bahwa password yang dimasukkan adalah benar dari sisi ejaannya.

Selanjutnya kita buat script untuk pemrosesan registrasi user ini.

submit.php

<?php
$username  = $_POST['username'];
$password1 = $_POST['pass1'];
$password2 = $_POST['pass2'];

// cek kesamaan password
if ($password1 == $password2)
{
	mysql_connect("namahost", "dbuser", "dbpass");
	mysql_select_db("dbname");
	
	// perlu dibuat sebarang pengacak
	$pengacak  = "NDJS3289JSKS190JISJI";
	
	// mengenkripsi password dengan md5() dan pengacak
	$password1 = md5($pengacak . md5($password1) . $pengacak);
	
	// menyimpan username dan password terenkripsi ke database
	$query = "INSERT INTO user VALUES('$username', '$password1')";
	$hasil = mysql_query($query);
	
	// menampilkan status pendaftaran
	if ($hasil) echo "User sudah berhasil terdaftar";
	else echo "Username sudah ada yang memiliki";

}
else echo "Password yang dimasukkan tidak sama";

?>

Untuk proses pengenkripsian password seperti halnya dijelaskan pada artikel tentang Tips Membuat Password dengan MD5(), Anda boleh membuat pengacak yang lain, atau mengkombinasikan sendiri bentuknya, misalnya $password1 = md5($pengacak.md5($pengacak.$password1.$pengacak).$pengacak) atau yang lain.. It’s up to you, yang jelas jangan menggunakan $password1 = md5($password1);

Nah selanjutnya… misalkan kita buat skenario bahwa terdapat dua buah halaman (halaman 1 dan halaman 2) dalam sistem yang membutuhkan autentifikasi user sebelum masuk ke dalamnya.

OK… untuk autentifikasi, kita buat form loginnya.

login.php

<form method="post" action="loginsubmit.php">
  <table border="0">
    <tr>
      <td>Masukkan Username </td>
      <td><input name="username" type="text"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>Masukkan Password </td>
      <td><input name="pass" type="password"></td>
    </tr>
    <tr>
      <td>&nbsp;</td>
      <td><input type="submit" name="Submit" value="Submit"></td>
    </tr>
  </table>
</form>

Jangan lupa buat pula script untuk mengolah loginnya

loginsubmit.php

<?php
// menjalankan session
session_start();

$username = $_POST['username'];
$password = $_POST['pass'];

mysql_connect("namahost", "dbuser", "dbpass");
mysql_select_db("dbname");

// mencari password terenkripsi berdasarkan username
$query = "SELECT * FROM user WHERE username = '$username'";
$hasil = mysql_query($query) or die("Error");
$data  = mysql_fetch_array($hasil);

$pengacak  = "NDJS3289JSKS190JISJI";

// cek kesesuaian password terenkripsi dari form login
// dengan password terenkripsi dari database
if (md5($pengacak.md5($password).$pengacak) == $data['password'])
{
    // jika sesuai, maka buat session untuk username
    $_SESSION['username'] = $username;
	
	// menampilkan menu ke halaman akses
	echo "<h2>Login sukses</h2>";
	echo "<p><a href=\"hal1.php\">Menu 1</a> | <a href=\"hal2.php\">Menu 2</a></p>";
}
else echo "<h2>Login Gagal</h2>";

?>

Perhatikan… dalam cek kesesuaian password terenkripsi dari form dan dari database, harus menggunakan pengacak dan rule yang sama dengan proses mengenkripsi password sebelum disimpan ke database (lihat kembali script submit.php).

Selanjutnya, untuk mencegah by pass yang dilakukan user nakal ke dalam halaman 1 dan 2, maka kita perlu membuat script untuk menanggulangi hal ini.

cek.php

<?php

session_start();

// mengecek ada tidaknya session untuk username
if (!isset($_SESSION['username']))
{
	echo "<h1>Anda belum login</h1>";
	exit;
}

?>

Script di atas berguna untuk mengecek keberadaan session untuk username. Bila user tidak melakukan login, maka session username tidak pernah dibuat. Sehingga apabila user tidak melakukan login, akan muncul pesan ‘Anda belum login’. Perintah isset() digunakan untuk mengecek keberadaan suatu variabel (dalam hal ini variabel session untuk username). Perintah ini akan menghasilkan nilai TRUE jika variabel yang dicek ada, dan FALSE jika variabel tidak ada.

Nah.. script cek.php di atas harus disisipkan di setiap halaman yang sifatnya private atau membutuhkan autentifikasi user.

Misalkan isi halaman 1 dan 2 adalah sebagai berikut

hal1.php

<?php

include "cek.php";

echo "<h1>Ini Halaman 1</h1>";
echo "<p><a href=\"hal1.php\">Menu 1</a> | <a href=\"hal2.php\">Menu 2</a></p>";
echo "<p>Ini isi halaman 1. Ini isi halaman 1</p>";
echo "<p>Ini isi halaman 1. Ini isi halaman 1</p>";
echo "<p><a href=\"logout.php\">Logout</a></p>";

?>

hal2.php

<?php

include "cek.php";

echo "<h1>Ini Halaman 2</h1>";
echo "<p><a href=\"hal1.php\">Menu 1</a> | <a href=\"hal2.php\">Menu 2</a></p>";
echo "<p>Ini isi halaman 2. Ini isi halaman 2</p>";
echo "<p>Ini isi halaman 2. Ini isi halaman 2</p>";
echo "<p><a href=\"logout.php\">Logout</a></p>";

?>

Perhatikan… di setiap halaman private disisipkan script cek.php. Apakah harus diletakkan sebelum isi dari halaman? Ya… harus… sebelum menampilkan isi halaman, terlebih dahulu harus di cek apakah user yang akan mengakses sudah login atau belum. Jika belum… langsung muncul pesan belum login dan exit artinya isi halaman tidak ditampilkan di browser.

Oya… jangan lupa membuat script untuk logout. Konsep logout dalam autentifikasi adalah menghapus variabel session untuk username tadi.

logout.php

<?php

session_start();

// menghapus session username
unset($_SESSION['username']);

echo "<h1>Anda sudah logout</h1>";

?>

Aduh… panjang juga ya artikelnya. Capek nulisnya… but mudah-mudahan bermanfaat. See you in the next article…

 

Bagikan artikel ini jika bermanfaat !

Assalaamu'alaikum.. aktivitas keseharian saya mengajar di Universitas Sebelas Maret, dengan matakuliah pemrograman dan basis data. Adapun bidang penelitian saya tentang computational thinking dan computer-aided learning.

Leave a Reply